37 Rumah Etika Indonesia Lengkap + Gambar & Klarifikasi
Tidak cuma keragaman hayati, Indonesia juga mempunyai ragam agama, kepercayaan, suku, budaya serta etika istiadat tiap tempat, tergolong rumah etika yang menjadi identitas penduduk .
Di setiap provinsi, rumah tradisional menjadi ikon wilayahnya masing-masing. Rumah budbahasa ialah warisan turun temurun nenek moyang yang mesti dijaga kelestariannya.
Masing-masing rancangan rumah adat mempunyai gaya arsitek bangunan tersendiri, mulai dari bahan pengerjaan rumah, bentuk rumah, struktur bangunan, simbol, keunikan, fungsi serta dan sejarah rumah tradisional dari Sabang hingga Merauke.
Rumah Adat di Indonesia
Setidaknya ada 34 jenis rumah tradisional di Indonesia, jumlah tersebut mewakili total provinsi yang ada di nusantara.
Sebagai generasi modern, sudah seharusnya kita mengenali bentuk dan klarifikasi rumah tradisional yang menjadi peninggalan leluhur kita. Tujuannya, supaya kita mampu terus melestarikan budaya-budaya bangsa.
Berikut adalah daftar lengkap rumah adab di Indonesia beserta gambarnya, antara lain:
Rumah Adat Aceh (Rumah Krong Bade)
Aceh ialah provinsi paling barat di Indonesia yang berstatus Daerah Istimewa seperi Yogyakarta. Rumah budpekerti Nangroe Aceh Darussalam yang berjulukan rumah Kronge Bade ini berupa rumah panggung dan dibentuk dari materi kayu, atap rumbia serta lantai bambu.
Di bagian depan rumah tradisional Aceh terdapat satu tangga sebagai kanal keluar masuk rumah. Keunikannya yaitu jumlah anak tangga rumah warga Aceh yang berjumlah ganjil.
Jumlah rumah orisinil Aceh ini semakin hari kian sedikit dan susah ditemukan. Desain-desain rumah modern berbagan batu bata lebih diseleksi sehingga rumah adat Kronge Bade tidak lagi banyak digemari.
Selain lebih hemat, usulanlain orang-orang Aceh tidak membuat rumah tradisional adalah biayanya yang mahal alasannya menggunakan materi bangunan berupa kayu keras dari hutan.
Di dalam rumah Aceh umumnya terdapat lukisan asli Aceh yang digunakan selaku dekorasi rumah antik. Hal ini memperbesar pesona rumah tradisonal Aceh sehingga pelancong banyak perkunjung untuk melihatnya.
Rumah Adat Sumatera Utara (Rumah Bolon)
Rumah budbahasa Bolon yaitu rumah tradisional orisinil provinsi Sumatera Utara. Rumah ini yaitu rumah suku Batak yang terdiri dari beberapa macam, seperti rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Mandailing, rumah Bolon Toba, rumah Bolon Pakpak, rumah Bolon Karo dan rumah Bolon Angkola.
Ciri rumah Bolon ialah bentuknya berupa rumah panggung dengan tiang penyangga di tengah serta bentuk atapnya yang cekung atau melengkung. Di dalam rumah asli Sumatera Utara ini lazimnya dihiasi pernak-pernik khas berwarna merah, putih, dan hitam sebagai wujud budaya suku Batak.
Rumah Adat Sumatera Barat (Rumah Gadang)
Gadang atau rumah Godang yakni rumah suku Minangkabau yang terdapat di Padang, Sumatera Barat. Arsitektur melayu sangan kental pada bangunan rumah tradisional Gadang.
Bentuk rumah Gadang juga mampu didapatkan di negara tentangga Malaysia. Namun ini bukan mempunyai arti pencurian budaya, melainkan adat istiadat kita yang masih serumpun.
Ciri rumah Gadang adalah atap mirip tanduk kerbau yang yang dibuat dari bahan ijuk. Rumah ini mampu menampung banyak anggota keluarga alasannya adalah berskala besar.
Rumah Adat Riau (Rumah Selaso Jatuh Kembar)
Rumah adat Indonesia yang berasal dari Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Rumah tradisional Riau ini berupa panggung memiliki dua selasar, sesuai dengan arti makan Selaso Jatuh Kembar. Selasar yang lebih rendah digunakan untuk berkumpul keluarga atau disebut balai.
Rumah kuno ini mulai jarang didapatkan, mungkin cuma ada di desa-desa di Riau. Sekilas, atap rumah di Riau ini seperti dengan atap rumah Joglo. Didalamnya terdapat gesekan melayu seperti selembayung, lebah bergayut, pucuk rebuk dan lain-lain.
Rumah Adat Kepulauan Riau (Rumah Belah Bubung)
Geser sedikit, kita akan bertemudengan rumah tradisional kepulauan Riau. Rumah bersejarah ini berupa panggung dengan beberapa tiang penyangga.
Meski berdekatan dengan Riau, tetapi rumah antik kepulauan Riau mempunyai ciri khas dan perbedaan. Atap rumah etika Kepri bentuknya lebih bervariasi.
Rumah Adat Jambi (Rumah Panggung Kajang Leko)
Rumah budpekerti Panggung Kajang Leko adalah peninggalan asal Jambi. Rumah unik di Indonesia ini mempunyai 8 ruangan dan masing-masing ruangan mempunyai fungsi.
Ruang pertama disebut jogan yang dipakai untuk beristirahat dan biasanya tersedia air minum. Ruang kedua yakni serambi depan yang berfungsi untuk menerima tamu laki-laki.
Bagian bangunan budbahasa ketiga ialah ruang serambi dalam untuk kawasan tidur laki-laki. Kemudian ruang keempat adalah emben melintang untuk kamar pengantin sesudah upacara budbahasa ijab kabul.
Ruang kelima adalah serambi belakang untuk tidur wanita. Sedangkan ruang keenam yaitu untuk menerima tamu perempuan yang dinamakan leren. Ruang ketujuh yakni bernafsu yang digunakan sebagai tempat penyimpanan kuliner dan air.
Paling belakang atau rumah kedepalan dari rumah tradisional Jambi digunakan untuk dapur atau mengolah masakan masakan bagi anggota keluarga.
Rumah Adat Bengkulu (Rumah Bubungan Lima)
Rumah tradisional Bubungan Lima atau rumah rakyat yakni rumah akhlak Bengkulu. Gaya bangunan budpekerti panggung ini cukup rumit, terdapat ruangan khusus budpekerti seperti ruang berendo atau dalam bahasa Indonesia ialah beranda rumah untuk menerima tamu.
Kamar utama rumah orisinil Bengkulu disebut bilik gadang untuk pria dan biliki gadis untuk wanita. Kayu medang kemuning ialah bahan utama pengerjaan rumah antik Bengkulu ini.
Rumah Adat Sumatera Selatan (Rumah Limas)
Rumah tradisional Sumatera Selatan bernama rumah Limas. Sesuai dengan namanya, atap rumah budpekerti berbentuk limas dengan arsitektur panggung sederhana. Rumah Limas terkenal akan kekuatannya sebab dibentuk dari kayu pohon ulin serta tembesu.
Rumah Limas ukurannya tidak terlampau besar dan mempunyai teras di bab depan dan samping rumah. Bagian tengah rumah asli Sumatera Selatan ini terdapat ruangan kecil untuk kawasan tinggal.
Rumah Adat Bangka Belitung (Rumah Rakit Limas)
Meski berupa kawasan kepulauan, Bangka Belitung juga memiliki sejarah rumah akhlak berjulukan ruma Rakit Limas. Rumah antik ini sungguh unik alasannya adalah mengapung di air, seperti danau yang mempunyai perairan damai dan membuat bangunan tidak terombang ambing.
Rumah kuno ini memiliki rancangan efek melayu yang melekat. Tidak jarang pula, rumah tradisional Belitung juga menjadi tujuan wisata budaya dan adab.
Rumah Adat Lampung (Rumah Nowou Sesat)
Rumah nenek moyang Lampung disebut Nowou Sesat. Sejarah rumah budbahasa ini dikaitkan dengan arti rumah ibadah oleh penduduk lokal. Rumah antik ini diresmikan oleh latar belakang impian untuk beribadah.
Bagi warga Lampung, rumah ini memiliki nilai filosofi yang tinggi. Misalnya dalam membangun keluarga dan mendidik ibadah mesti menurut nilai luhur dalam ibadah.
Sama mirip rumah tradisional di Sumatera lainnya, rumah asli Lampung juga berbentuk rumah panggung dengan atap dari ilalang. Desain rumah termasuk sekurang-kurangnyadan yang dibuat dari kayu. Jika masuk ke dalam rumah Lampung, umumnya kita akan memperoleh pernak-pernik pada dinding bangunan. Namun semakin maju zaman, keberadaan rumah adat Lampung sukar didapatkan.
Rumah Adat Kalimantan Barat (Rumah Panjang)
Panjang ialah nama rumah tradisional Kalimantan Barat. Rumah ini umumdibangun oleh suku dayak dengan bentuk panggung dan konstruksinya sangat panjang.
Bangunan rumah antik ini terdiri dari tiang penyangga yang tinggi dan anak tangga lebar. Pembuatannya pun sangat sukar dan menggunakan kayu hutan Kalimantan yang sungguh kaya.
Rumah asli Kalimantan Barat ini mampu dilihat pada Istana Kesultanan Pontianak yang mempunyai corak arsitektur unik di setiap sisi rumah. Bagi penduduk zaman dahulu, rumah Panjang dipakai untuk daerah tinggal sekaligus selaku tempat ternak dan menyimpan hasil panen.
Rumah Adat Kalimantan Tengah (Rumah Betang)
Provinsi Kalimantan Tengah juga memiliki rumah adab yang disebur Betang. Rumah Betang dan Rumah Panjang asal Kalimantan Barat mempunyai beberapa persamaan.
Namun yang menjadi pembeda yakni ukuran rumah tradisional Betang yang lebih luas, sekitar 150 meter x 30 meter dengan tinggi bangunan 3 meter hingga 5 meter.
Rumah antik Betang tidak cuma dibangun untuk satu kelaur, melainkan mampu ditinggali sampai 150 jiwa atau 30 sampai 40 keluarga. Rumah besar dan unik ini yakni rumah terbesar di Indonesia urutan kedua.
Rumah Adat Kalimantan Selatan (Rumah Bubungan Tinggi)
Kalimantan Selatan ialah tempat yang sebagian besar dihuni oleh suku dayak selatan. Rumah akhlak di Kalimantan Selatan memiliki ciri khas ketimbang rumah tradisional lain, rumah ini bernama Bubungan Tinggi.
Rumah antik ini memiliki nilai historis dan menjadi kebanggan bagi warga masyarakatnya. Struktur bangunannya sederhana, kuat dan tinggi tetapi tidak seluas rumah peninggalan moyang di provinsi Kalimantan yang lain, sehingga rumah Bubungan Tinggi daya tampungnya lebih minim.
Rumah Adat Kalimantan Timur (Rumah Lamin)
Suku dayak timur yang menjadi penduduk Kalimantan Timur membangun rumah tradisional berjulukan Lamin. Secara sekilas, rumah tradisional dayak ini seperti dengan rumah Panjang. Tetapi bila diukur, ukurannya lebih besar dua kali lipat, ialah sekitar 300 meter x 15 meter x 3 atau 5 meter.
Rumah Lamin menjadi rumah akhlak paling besar jikalau daripada rumah orisinil Indonesia yang lain. Bangunan ini punya cukup ruang untuk menjadi tempat tinggal bagi 250 orang atau 40 hingga 50 keluarga.
Fungsi rumah Lamin ketika ini dimanfaatkan untuk aula banyak sekali acara, seperti upacara etika, tarian budbahasa, musyawarah memilih hukum akhlak, akad nikah dan sebagainya.
Rumah Adat Kalimantan Utara (Rumah Baloy)
Rumah tradisional Kalimantan Utara yakni Baloy. Meski termasuk provinsi gres di Indonesia, tetapi kebudayaan Kalimantan Utara sudah ada semenjak dahulu.
Rumah Baloy memiliki kaitan dengan rumah Suk Tiduk dari kawasan Kalimantan Utara. Rumah akhlak Baloy merupakan rumah panggung dan telah identitas kebudayaan Kalimantan Utara. Baloy memiliki bentuk bangunan yang indah dan memiliki daya tarik untuk dikunjungi oleh pelancong alasannya ornamen haiasan khas kawasan.
Rumah Adat Sulawesi Selatan (Rumah Tongkonan)
Sulawesi Selatan ialah rumah bagi suku Toraja. Suku ini memiliki rumah adab berjulukan Tongkongan yang mempunyai ciri khas pada atap bangunannya.
Atap rumah tradisional Sulawesi Selatan ini berbentuk mirip bahtera terbalik dan ujungnya ibarat tanduk. Selain itu, di depan rumah lazimnya tergantung kepala kerbau beserta tanduknya yang menarik perhatian.
Rumah kuno Tongkongan mempunyai dua fungsi utama, ialah untuk rumah tinggal dan menjadi penyimpanan mayat yang sudah meninggal setelah dilaksanakan upacara akhlak pemakaman. Namun, ruangan penyimpanan jenazah terpisah dengan ruang keluarga.
Rumah Adat Sulawesi Barat (Rumah Mandar)
Di Sulawesi Barat, nama rumah adatnya yaitu Mandar. Rumah tradisional ini didirikan oleh masyarakat suku bugis dan suku toraja. Ciri utama dari rumah Mandar ialah teras yang luas dan anak tangga berjumlah ganjil. Bangunan rumah terbuat dari material kayu yang kuat dan kokoh.
Rumah Adat Gorontalo (Rumah Dulohupa)
Rumah adat Dulohupa ialah rumah tradisional orisinil Gorontalo. Rumah antik ini mampu menjadi tempat tinggal serta digunakan sebagai kawasan muswarah penduduk .
Rumah Dulohupa mempunyai ciri berupa atap yang unik dan lebar. Struktur bangunannya berupa rumah panggung yang tiang dan dindingnya terbuat dari kayu. Sebagai bangunan budpekerti Indonesia, rumah unik ini selayaknya untuk dilestarikan.
Rumah Adat Sulawesi Utara (Rumah Pewaris)
Sulawesi Utara memiliki rumah adab bernama Pewaris. Rumah ini yakni kediaman bagi suku minahasa. Rumah leluhur minahasa berdesain rumah panggung dengan tiang balok besar di kanan dan kiri serta dua tangga yang menghadap samping.
Hampir seluruh materi rumah menggunakan kayu keras. Di dalamnya terdapat aneka macam ruangan untuk kebutuhan rumah tangga, seperi kamar tidur, dapur dan ruang keluarga.
Ruang emperen ialah ruangan untuk mendapatkan tamu. Sedangkan ruang sangkor ialah daerah menyimpan materi masakan atau hasil panen berupa padi.
Rumah Adat Sulawesi Tengah (Rumah Tambi)
Rumah tradisional Tambi ialah rumah budpekerti dari Sulawesi Tengah. Rumah ini bentuknya persegi panjang dan arsitekturnya menganur desain rumah panggung.
Hutan Sulawesi yang sangat kaya dan menciptakan pohon berkayu keras dan kuat banyak dijadikan sebagai material bangunan rumah semenjak dulu. Rumah Tambi nampak kuat dan besar lengan berkuasa sehingga dapat bertahan hingga berpuluh-puluh tahun.
Interior rumah tradisional ini cukup lengkap dengan pembagian ruang, mirip ruang utama, dapur, ruang tamu, gudang dengan pembatas atau sekat. Uniknya, rumah ini cuma diresmikan menghadap utara atau selatan menurut keyakinan leluhur.
Rumah antik ini juga menjadi identitas status sosial. Hal tersebut mampu dilihat dai jumlah anak tangga. Orang kaya atau terpandang biasanya memiliki anak tangga berjumlah genap. Sedangkan penduduk biasanya mempunyai tangga rumah tradisional ganjil.
Rumah Adat Sulawesi Tenggara (Rumah Buton Malige)
Pada provinsi Sulawesi Tenggara, rumah adatnya bernama rumah Buton. Buton Malige konstruksinya memiliki seni yang menawan. Rumah antik ini mempunyai desain empat lantai dan dibangun dengan cara kait kayu tanpa paku maupun pasak. Tentunya, pembangunan rumah tradisional ini membutuhkan keterampilan yang tidak mampu dianggap enteng.
Warisan budaya turun temurun mengakibatkan para tukan pembuat rumah mempunyai kemahiran dalam membuat bangunan dari generasi ke generasi.
Rumah Adat Maluku (Rumah Baileo)
Rumah adab di Indonesia yang ada di Maluku yaitu rumah tradisional Baileo. Rumah yang terbuat dari kayu ini terlihat anggun dan kuat. Di banyak potensi , rumah ini menjadi balai daerah bermusyawarah yang menawarkan kebersamaan masyarakat.
Selain itu, benda-benda yang dianggap suci juga disimpan di ruamh kuno ini. Pada bab atap rumah dibangun menggunakan genteng untuk melindungi dari panas dan hujan. Sedangkan pada bab tiang terdapat gesekan khas budaya Maluku.
Rumah Adat Maluku Utara (Rumah Sasadu)
Rumah antik Sasadu ialah bangunan adat Indonesia dari Maluku Utara. Sama seperti pada umumnya rumah tradisional di nusantara, Sasadu juga berkonsep rumah panggung dengan hiasan yang mempesona.
Keunikan ini dapat terlihat dari jumlah pintu rumah yang berjumlah 6 pintu. Keenam pintu tersebut mempunyai fungsi masing-masing sesuai budpekerti istiadat penduduk Maluku Utara.
Dua pintu untuk masuk dan keluar rumah oleh laki-laki. Dua pintu lain untuk keluar dan masuk rumah oleh wanita. Sedangkan dua pintu rumah adat sisanya digunakan untuk keluar masuk para tamu. Banyaknya pintu rumah tradisional ini membuatnya selaku rumah asli Indonesia dengan pintu terbanyak.
Rumah Adat Papua (Rumah Honai)
Pulau Papua terbagi menjadi dua provinsi, ialah Papua dan Papua Barat. Di wilayah Papua, rumah adat dinamakan Honai. Rumah ini jauh sangat sederhana dibanding rumah tradisional di Indonesia yang lain.
Rumah Honai memiliki ukuran yang sempit dan pendek. Atapnya yang dibuat dari ilalang dan dindingnya yang dibuat dari kayu. Rumah ini berupa bulat tertutup tanpa jendela dan cuma pintu.
Sebenarnya desain ini bukan tanpa alasan, karena suku-suku di Papua banyak tinggal di daerah perbukitan dan lembab, maka rumah Honai dapat memperlihatkan santunan berbentukkehangatan di dalam rumah.
Rumah Adat Papua Barat (Rumah Mod Aki Aksa)
Rumah tradisional masyarakat Papua Barat ini sering dijuluki rumah kaki seribu. Sebab, bentuk tiang penopang rumahnya sangat banyak. Rumah etika berjulukan Mod Aki Aksa ini strukturnya sederhana mirip rumah Honai, cuma saja bentuknya rumah budpekerti panggung.
Di bawah lantai rumah terdapat puluhan bahkan ratusan tiang yang menguatkan rumah agar tetap bangkit kokoh. Bahan material pembuatan rumah orisinil Papua Barat mirip kayu, pelepah sagu, ilalang dan talid ari kulit pepohonan yang berasal dari hutan belantara.
Rumah Adat Teluk Cendrawasih (Rumah Lgkojei)
Entah bagaimana membaca nama rumah budbahasa tersebut, namun namanya tertulis Lgkojei. Rumah tradisional miliki suku Wamesa ini berada di provinsi Teluk Cendrawasih. Bentuknya mirip rumah Mod Aki Aksa dari Papua Barat, terlebih struktur tiang penopang yang juga berjumlah banyak.
Namun rumah warga Teluk Cendrawasih ini lebih tinggi mirip rumah panggung di wilayah nusantara. Selain itu, atapnya juga lebih rapat dan modern.
Rumah Adat Nusa Tenggara Timur (Rumah Musalaki)
Musalaki yaitu nama rumah adab dari Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan sejarah dan ceritam penduduk orisinil NTT, rumah ini dahulunya juga ditinggali oleh para ningrat, raja dan para ketua suku.
Saat ini, rumah tradisional Musalaki masih menjadi kawasan tinggal beberapa warga NTT yang hidup di desa-desa. Rumah sederhana ini mempunyai makna dan filosofi mendalam bagi warganya.
Rumah Adat Nusa Tenggara Barat (Rumah Dalam Loka)
Nusa Tenggata Timur dan Nusa tenggara yaitu kawasan dalam satu pulau. Oleh sebab iatu, keduanya mempunyai rumah akhlak yang hampir mirip. Rumah tradisional NTB yaitu Dalam Loka.
Dahulu masa, rumah tradisional ini cuma untuk raja dan kepala adat atau kepala suku. Namun seiring perkembangan juga ditempati oleh penduduk biasa. Banyak di kawasan NTB yang warganya masih tinggal di dalam rumah kuno ini.
Rumah Adat Bali (Rumah Gapura Candi Bentar)
Bali yaitu provinsi yang kaya akan budaya serta budbahasa istiadat, mirip tarian, seni lukis, dan aneka rekreasi budaya. Salah satu bentuk kekayaan budpekerti Bali ialah rumah tradisional berjulukan Gapura Candi Bentar.
Bentuk bangunan tradisional Bali bentuknya sungguh elok dan melambangkan agama lebih banyak didominasi Hindu. Rumah adab Bali cukup gampang didapatkan di Pulau Dewata ini, sebab masyarakat masih melestarikannya hingga dikala ini. Ciri utama dari Candi Bentar ialah adalnya gapura di pintu masuk depan rumah.
Rumah Adat Madura (Rumah Tanean Lanjhan)
Suku madura terkenal sebagai suku pekerja keras dan selaku perantai sampai seluruh nusantara. Disini terdapat rumah akhlak berjulukan Tanean Lanjhan. Meski hanya terpisah selat sempit dengan Pulau Jawa, tetapi arsitektur rumah Madura cukup berbeda.
Rumah Adat Jawa Timur (Rumah Joglo)
Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki kemiripan budaya, hal ini disebabkan pada abad kerajaan kawasan tersebut menjadi satu kesatuan kekuasaan Mataram. Termasuk pula dari sisi rancangan rumah akhlak Jawa Timur Joglo.
Rumah Joglo memiliki nilai seni yang tinggi, biasanya dibentuk dari kayu jati yang terkenal akan kekuatan dan keawetannya. Hingga kini, kita dengan mudah dapat menyaksikan rumah tradisional Joglo dihuni oleh penduduk .
Rumah Adat Jawa Tengah (Rumah Joglo)
Rumah kuno Jawa Tengah saat ini masih menjadi contoh rancangan rumah di banyak daerah. Ketersedian hasil hutan berbentukkayu Jati kerap dimanfaatkan warga untuk membangun rumah Joglo.
Selain itu, desainnya yang menggambarkan kewibawaan khas Jawa tampakkental. Rumah etika Joglo dapat dibagi menjadi beberapa ruangan tergantung fungsinya, misalnya ruangan pendopo untuk ruang tamu dan berada di depan.
Kemudian bagian pringgitan atau ruang samping untu keluar dan masuk rumah melalui pintu samping. Ruang sentong untuk penyimpanan barang, serta gandok tengen dan gandok kiwo yang lazimnya berguna untuk kamar tidur.
Rumah Adat DIY (Rumah Bangsal Kencono)
Yogyakarta ialah provinsi yang menyandang status Daerah Istimewa. Wilayah ini dipimpin oleh Gubernur, adalah seorang Sultan. Tentunya, ini menjadi bukti bahwa kelestarian budaya di Jogja masih sungguh dijaga.
Termasuk pula rumah ada Bangsal Kencono yang menjadi identitas Jogja. Dulu, rumah ini ialah kediaman para raja dan aristokrat. Akan tetapi saat ini banyak warga lazimyang memiliki rancangan rumah serupa.
Bangsal Kencono memiliki ruang-ruang yang melambangkan filosofi dan nilai-nilai kehidupan yang tinggi, alasannya diturunkan dari rumah keraton kasultanan Jogja.
Rumah Adat Jawa Barat (Rumah Sunda)
Masyarakat sunda memiliki rumah adab berjulukan Sunda sesuai suku secara umum dikuasai yang menghuni kawasan Jawa Barat. Rumah tradisional ini berdesain panggung namun tidak terlampau tinggi. Pada bagian depan terdapat tangga yang dinamakan gelodog.
Tangga tersebut berkhasiat untuk keluar masuk rumah. Bagian atap dibentuk dengan banyak sekali penyebutan, mirip jelopong, perahu kurep, badak heuay, buka pongpok, tegong anjing, jubleg, dan apit gunting. Setiap bentuk atap memiliki ciri khas berbeda-beda.
Rumah Adat Banten (Rumah Badui)
Sebagian besar warga Banten yakni keturunan suku Baduy yang terkenal akan kehidupan sederhana selaras dengan alam. Rumah tradisional Badui berbentuk panggung rendah sekitar setengah meter dari tanah.
Rumahnya dibuat dari anyaman bambu dengan atp dari materi ilalang. Selain itu, tiang-tiangnya yang dibuat dari bambu dan kayu hutan. Di komunitas suku Badui, rumah budpekerti Badui ini masih dilestarikan dan mudah dilihat.
Rumah Adat Jakarta (Rumah Kebaya)
Bentuk rumah budpekerti Jakarta yang asli yaitu rumah dari budaya Betawi. Rumah ini cukup unik dan gampang dimengerti. Bentuknya sederhana dengan teras yang biasanya terdapat balai untuk beristirahat. Ruma kuno asal Jakarta ini merefleksikan adab budaya suku Betawi kebanyakan.
Sayangnya, dikala rumah tradisional Betawi sukar ditemukan di Jakarta. Seperti yang kita tahu, desakan lahan dan kepadatan masyarakatmenuntut bangunan-bangunan bermetamorfosis lebih terbaru.
Pembangunan Rumah Adat
Pembangunan rumah tradisional di Indonesia lazimnya dijalankan dengan dasar kerjasama dan prinsip gotong royong. Hal ini yaitu kekuatan sekaligus nilai budaya yang harus senantiasa kita lestarikan.
Kita dapat mengambil contoh budaya pembangunan rumah di Jawa Tengah yang masih mengenal istilah “sambatan”. Sambatan yakni sebuah bentuk seruan tolong dari warga yang ingin membuat rumah atau merenovasinya terhadap warga masyarakat sekitar.
Semua akan saling tolong membantu, tanpa pamrih dan tidak dibayar sepeserpun. Ini ialah wujud tradisi kebersamaan sesama manusia dalam hidup bermasyarakat yang masih kental akan budpekerti budaya Jawa.
Belum ada Komentar untuk "37 Rumah Etika Indonesia Lengkap + Gambar & Klarifikasi"
Posting Komentar